Kamis, 02 Maret 2017

PEMBENAHAN SALURAN DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI MULAI DILAKUKAN


Saat ini pemerintah akan membenahi semua penyaluran pupuk bersubsidi, dimana ini sebagai salah satu antisipasi jika kedepannya akan ada kelangkaan. Dalam tahun ini, pemerintah sudah mengalokasikan pupuk subsidi di kisaran 8.550.000 ton (sekitar Rp31,3 triliun), dalam hitungan memang ini bisa dikatakan sangat rendah jika dibandingkan dengan lalu yang mencapai  9.550.000 ton.

Rinciannya yakni NPK = 2.184.032 ton, organik = 895.288 ton, ZA = 1.000.000 ton, pupuk urea = 3.670.680 ton, dan SP-36 = 800.000 ton. Namun sampai dengan 24 Februari 2017, realisasi hanya dikisaran 1.362.979 ton pupuk bersubsidi dan ini hanya sebanya 15,94% dari angka alokasi. Jika dibagi menurut realisasi maka NPK 382.973 ton, organik 89.021 ton ton, ZA 145.619 ton, pupuk urea 601.261, dan SP-36 144.104 ton.

Muhrizal Sarwani selaku Direktur Pupuk dan Pestisida serta juga Sarana dan Prasarana dari Kementerian Pertanian memberikan pernyataan kalau kelangkaan pupuk memang seringkali bukan soal persediaannya saja, namun lagkah dalam distribusinya sejauh ini menjadi salah satu factor utamanya. Maka mulai tahun lalu, pihak Kementan kemudian membenahi pola distribusi, dan wilayah kepulauan paling diutamakan soal hal ini. Dalam jangka dua mingguan mereka mengirimkan pupuk supaya setok dipasaran tidak kehabisan.

sumber : http://agribisnis.co.id/pembenahan-distribusi-pupuk-bersubsidi/